Mardhi, Bacalon Kades Sukajaya: “Menjaga Alam Sudah Biasa, Kini Saatnya Melayani Warga”

41 dilihat
  • Share

Kabupaten Bogor —
Mardhi Hidayatul Fauzan, seorang putra daerah asal Desa Sukajaya yang dikenal peduli lingkungan, resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala desa (balon kades) dalam Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) Sukajaya. Pendaftaran ini dilakukannya pada Minggu (7/9/2025) dengan niat yang ia sebut sebagai panggilan dari alam dan tekad untuk berbakti kepada tanah kelahiran.

Mardhi, pria kelahiran 7 April 1982 di Kampung Gadog, menyampaikan bahwa langkahnya maju sebagai balon kades merupakan wujud komitmen terhadap desa dan alam sekitar.

“Saya ini anak petani, lahir dan besar di Sukajaya. Selain menjaga alam, kini saya ingin melayani warga. Ini bentuk bakti saya kepada lemah cai (tanah air),” ujarnya.

Ia menambahkan, keikutsertaannya dalam kontestasi Pilkades juga sebagai bentuk penghormatan terhadap para tokoh dan pendahulu desa. Dirinya menilai, Desa Sukajaya memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal, terutama dalam sektor sumber daya alam.

“Sumber daya alam kita melimpah. Jika diberi kepercayaan oleh warga dan alam semesta, saya ingin mengelolanya dengan baik untuk kemaslahatan bersama,” lanjutnya.

Catatan Sejarah Desa Sukajaya

Mardhi turut menyinggung sejarah kepemimpinan di Desa Sukajaya sebagai bentuk apresiasi terhadap perjalanan pemerintahan desa:

Abah Nurhasan (Lurah Adi) — 1961-1971

Kasirah — 1971-1981

Hasan Sahli — 1981-1989

Abdul Goni — 1989-1997

Arsamd — 1997-1999

Hayatuzain — 1999-2007

Sukri Gozali — 2007-2013

Wahyudi Sumardi — 2013-2019

Edy Mauladi — 2019

Hayatuzain — 2019-2025

Totoh Yansos — 2025 – sekarang

Menurutnya, keberlanjutan kepemimpinan yang baik harus disertai inovasi dan pelibatan warga dalam pembangunan desa berbasis kearifan lokal.

“Saya ingin mengajak seluruh warga untuk membangun desa secara gotong royong, menjunjung budaya Sunda, dan tetap menghargai alam, khususnya Gunung Salak yang menjadi bagian dari identitas kita,” ujarnya.

Baginya, nama Sukajaya bukan sekadar nama desa, tetapi doa dan harapan.

“‘Suka’ artinya bahagia, ‘jaya’ artinya unggul. Ini menjadi motivasi saya untuk terus berkontribusi membangun desa yang maju dan berkarakter,” pungkasnya.

Dengan semangat “Bakti ka Lemah Cai”, Mardhi siap menjadi bagian dari perubahan Desa Sukajaya menuju masa depan yang lebih baik.***

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *